GANLOP.COM – Citi Foundation mengumumkan 50 organisasi kemanusiaan dari berbagai negara yang masing-masing menerima dana hibah sebesar $500.000 atau sekitar Rp8,2 miliar sebagai bagian dari Global Innovation Challenge 2025.
Melalui dukungan ini, para penerima hibah terpilih akan mengembangkan solusi inovatif untuk membantu meningkatkan akses terhadap kesempatan kerja bagi generasi muda yang berpenghasilan rendah, sejalan dengan komitmen jangka panjang Citi dan Citi Foundation untuk memberdayakan generasi muda dan memperkuat masa depan ekonomi mereka.
Di Indonesia, YCAB Foundation terpilih sebagai penerima hibah. Mulai dari kuartal-I 2026, YCAB Foundation akan menjalankan program yang berfokus pada peningkatan kesiapan kerja dan kemampuan kewirausahaan digital bagi generasi muda, termasuk perempuan dan penyandang disabilitas.
Program ini juga akan menyediakan pelatihan teknis dan pengembangan soft skill agar generasi muda siap bekerja atau memulai usaha di industri digital, termasuk melalui affiliate marketing.
Berkolaborasi dengan berbagai pihak di sektor swasta, program ini juga berupaya mendorong terciptanya lingkungan kerja yang lebih aman dan inklusif melalui peningkatan kesadaran serta kebijakan pencegahan terhadap kekerasan dan pelecehan seksual di lingkungan kerja.
Isu pengangguran pemuda masih menjadi tantangan besar. Berdasarkan data International Labour Organization (ILO), terdapat sekitar 65 juta anak muda di seluruh dunia yang belum bekerja. Di Indonesia sendiri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran per Februari 2025 adalah sekitar 7,26 juta orang. Namun, anak muda termasuk perempuan mengisi hampir setengah dari total jumlah penganggur di Indonesia, yaitu hampir 50%.
Situasi ini semakin berat bagi penyandang disabilitas, di mana hanya 21% yang bekerja dan hanya 38% di antara mereka adalah perempuan. Selain itu, 3 dari 4 perempuan dan penyandang disabilitas masih menghadapi kekerasan atau pelecehan di tempat kerja.
“Mengingat generasi muda kini masih berusaha menghadapi berbagai tantangan dalam mendapatkan pekerjaan, maka memberdayakan generasi ini dengan keterampilan yang relevan dan berbagai kesempatan menjadi sangat penting,” ujar Edward Skyler, Head of Enterprise Services and Public Affairs Citi.
“Citi dan Citi Foundation memiliki rekam jejak panjang dalam mendukung generasi muda untuk memperoleh akses terhadap peluang kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih luas. Kami sangat menantikan kontribusi para penerima hibah kami dalam membantu menjembatani kesenjangan antara keterampilan dan kebutuhan pasar kerja.”
Batara Sianturi, CEO Citi Indonesia, mengungkapkan, “Sebagai bagian dari komitmen kami untuk mendorong kemajuan ekonomi dan inklusi di Indonesia, Citi bangga dapat mendukung program yang membantu generasi muda, perempuan dan penyandang disabilitas untuk mengembangkan potensi mereka dan berpartisipasi lebih luas dalam perekonomian. Pemberdayaan generasi muda dengan keterampilan yang relevan dan akses terhadap peluang kerja yang berkualitas menjadi kunci untuk membangun masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.”
Sejalan dengan komitmen tersebut, YCAB Foundation menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pemberdayaan ekonomi generasi muda serta meningkatkan akses terhadap pekerjaan yang layak di Indonesia.
Veronica Colondam, CEO & Founder YCAB Foundation, menyampaikan, “Kolaborasi ini memperkuat misi bersama kami untuk membuka peluang ekonomi bagi generasi muda Indonesia. Masih banyak anak muda yang belum mendapatkan akses pekerjaan layak karena keterbatasan keterampilan dan minimnya kesempatan. Melalui inisiatif ini, kami tidak hanya mempersiapkan mereka untuk memasuki sektor formal, tetapi juga untuk berkembang di sektor digital yang terus tumbuh, antara lain melalui digital marketing dan bisnis afiliasi. Dengan membekali mereka keterampilan teknis serta kesiapan kerja, kami menciptakan jalur menuju kesempatan kerja yang layak dan penguatan ekonomi yang berkelanjutan.”
Meskipun generasi muda memiliki semangat tinggi dalam mencari peluang kerja, skills mismatch masih menjadi tantangan besar. World Economic Forum melaporkan bahwa 63% perusahaan mengidentifikasi ketidaksesuaian keterampilan sebagai hambatan utama untuk mendapatkan pekerjaan, dan 39% dari keahlian saat ini diperkirakan akan ketinggalan zaman dalam lima tahun ke depan.
Selain itu, pemulihan pascapandemi untuk generasi muda tidak merata—terutama di negara berkembang—dan percepatan transformasi digital dengan cepat mengubah lanskap peluang kerja.
Proyeksi menunjukkan bahwa 60% pemberi kerja mengantisipasi perluasan akses digital yang mengubah bisnis mereka pada tahun 2030, menciptakan permintaan yang tinggi untuk keterampilan baru di bidang-bidang seperti Artificial Intelligence (AI).
Total dukungan hibah senilai $25 juta atau sekitar Rp414 miliar dari Citi Foundation akan membantu organisasi kemanusiaan, yang sebelumnya terpilih lewat proses Request for Proposal (RFP), untuk mengembangkan serta memperluas solusi ketenagakerjaan bagi pemuda berpenghasilan rendah.
Dana hibah ini akan mendukung berbagai program, termasuk peningkatan literasi digital (termasuk AI), pelatihan teknis dan vokasi, pembelajaran berbasis praktik kerja, serta bimbingan karier dan pedampingan bagi wirausaha muda.
Program-program yang didanai melalui hibah ini akan berlangsung selama dua tahun dan penerima akan memiliki akses ke komunitas pembelajaran global yang terdiri dari sesama penerima hibah, guna memperluas koneksi, berbagi pengalaman, serta saling bertukar praktik terbaik.
Comment