JAKARTA, GANLOP.COM – Maia Estianty resmi dipercaya sebagai Duta Kampanye Kesehatan Kenali Cacar Api (Herpes Zoster), untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai Cacar Api dan pencegahannya. Dalam perannya sebagai Duta Kampanye Kesehatan Kenali Cacar Api, Maia membawa semangat ‘Ageing Gracefully’, sebuah ajakan untuk menua dengan sehat, aktif, dan produktif.
“Sebagai seorang pekerja seni, ibu, dan juga seorang istri, masih banyak hal yang ingin saya lakukan bersama keluarga saya hingga tua nanti. Saya masih ingin terus berkarya, dan tentu saja melihat anak berkeluarga dan menghabiskan waktu bersama suami tercinta,” ujar Maia Estianty.
Pada kesempatan ini juga, Maia menekankan pentingnya menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, tidur cukup, dan rutin berolahraga.
Selain itu, diperlukan upaya pencegahan penyakit yang dapat terjadi pada orang dewasa seperti Cacar Api. Pencegahannya adalah dengan menjaga imunitas tubuh, mengurangi stres, dan vaksinasi sesuai rekomendasi dokter.
“Aku gak mau sakit baru sadar. Makanya, aku memutuskan untuk melindungi diriku dari Cacar Api sekarang, karena masih banyak yang Ingin aku lakukan. Aku sadar bahwa diperlukan upaya menjaga kesehatan, khususnya meningkatkan imunitas tubuh agar terhindar dari penyakit di kemudian hari. Selain itu, salah satu langkah yang juga dapat kita lakukan untuk mencegah Cacar Api adalah melalui vaksinasi. Aku percaya, lebih baik mencegah daripada mengobati.” ujar Maia Estianty.
Herpes Zoster, atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai Cacar Api, merupakan penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster, virus yang juga menyebabkan cacar air. Cacar Api bisa berdampak besar pada kualitas hidup, terutama karena komplikasi seperti Nyeri Pascaherpes (NPH) yang membuat aktivitas sehari-hari jadi terasa berat.
Dalam beberapa kondisi, Cacar Api bahkan bisa menyebabkan hilangnya kemandirian secara permanen, sehingga mereka sulit menjalani gaya hidup dan aktivitas seperti biasa. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh pasien, tapi juga keluarga, dan bisa meningkatkan kebutuhan akan perawatan jangka panjang. Di Indonesia, angka kejadian kasus Herpes Zoster sebesar 28 per 10.000 peserta JKN pada tahun 2015-2022.
Country Medical Director GSK Indonesia, dr. Calvin Kwan menjelaskan, “Penurunan imun menjadi salah satu risiko penyebab Herpes Zoster atau Cacar Api. Lebih dari sekadar ruam, Cacar api dapat menyebabkan kemunculan komplikasi seperti Nyeri Pascaherpes (NPH), Herpes Zoster Oftalmikus (HZO), komplikasi saraf dan kulit.
Beberapa faktor risiko yang turut berkontribusi terhadap kejadian Herpes Zoster pada populasi Indonesia ialah HIV/AIDS, penyakit autoimun, penyakit kanker, penyakit diabetes, serta beberapa penyakit kronis lainnya.
“Melakukan edukasi secara terus-menerus merupakan komitmen GSK Indonesia untuk mendukung upaya meningkatkan pengetahuan kesehatan dan pencegahan penyakit di Indonesia. Salah satunya melalui upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap penyakit Cacar Api. Untuk itu, GSK bersinergi dengan Maia Estianty sebagai duta kampanye kesehatan Kenali Cacar Api agar lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang mengetahui tentang Cacar Api dan pencegahannya.”
“Lebih dari itu, GSK memiliki upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit Cacar Api melalui media sosial Instagram dan website edukasi www.kenalicacarapi.com. Anda dapat mengunjungi pusat informasi tersebut dan diskusikan dengan dokter, bagaimana melindungi diri Anda dan keluarga dari Cacar Api. Kami berharap, edukasi ini dapat membantu Indonesia agar bisa memiliki penduduk dewasa dan lansia yang sehat dan produktif.” tutup Country Medical Director GSK Indonesia, dr. Calvin Kwan.
Waspada Cacar Api dan Komplikasinya
Cacar Api disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella-Zoster (VZV), yaitu virus yang sama menyebabkan Cacar Air. Setelah seseorang sembuh dari Cacar Air, virus tersebut menjadi dorman dalam saraf tubuh dan dapat ter-reaktivasi kembali menjadi Cacar Api di kemudian hari.
Sekitar 9 dari 10 individu dewasa berusia di atas 50 tahun sudah memiliki virus yang menyebabkan Cacar Api. Akibatnya 1 dari 3 orang individu dewasa berisiko terkena Cacar Api selama hidupnya.
Cacar Api tidak bisa menular dari satu orang ke orang lainnya. Namun, individu dengan penyakit Cacar Api yang aktif dapat menularkan VZV melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuh yang ada dan menyebabkan Cacar Air pada seseorang yang belum pernah memiliki riwayat Cacar Air.
Dianjurkan bagi individu dengan penyakit Cacar Api yang masih aktif untuk menutup ruam Cacar Api dan menghindari kontak langsung dengan kelompok orang yang rentan. Setelah ruam lepuhan mengering, individu tersebut sudah tidak bisa menularkan VZV ke orang lain.
Komplikasi umum Cacar Api adalah nyeri saraf jangka panjang atau Nyeri Pascaherpes (NPH). NPH muncul pada lokasi ruam Cacar Api dan rasa nyeri dapat berlangsung berbulan-bulan hingga bertahun- tahun setelah ruam Cacar Api sembuh.
Sekitar 10%-18% orang dengan Cacar Api akan mengalami NPH dan pasien Cacar Api yang sudah lanjut usia lebih berisiko untuk mengalami NPH yang lebih menyakitkandaripada pasien Cacar Api yang berusia lebih muda. Selain NPH, Cacar Api yang muncul pada area wajah dapat berdampak pada mata dan dapat mengakibatkan gangguan penglihatan.
Comment