JAKARTA, GANLOP.COM – Kita tidak bisa mengurangi krisis iklim tanpa memperbaiki industri sandang. Tanpa kita sadari, bagaimana pakaian kita dibuat adalah salah satu penyebab utama pencemaran air bersih, eksploitasi perempuan, dan pemanasan global. Bahkan dengan perkiraan terendah, industri fesyen menyumbang lebih banyak jejak karbon (Green House Gas emission/GHG) dibanding negara Jerman, Perancis dan Inggris digabung <60% berasal dari tahap material nya, tahap awal yang bahkan tidak diketahui asal nya oleh 89% brand fesyen.
Untuk memastikan kita tidak mencapai kenaikan suhu 1.5C di tahun 2030, penting untuk kita mengurangi separuh dari emisi ini. Akan tetapi, dengan perkembangan yang begitu cepat, emisi yang dihasilkan justru diprediksi akan meningkat sebanyak 50% dalam 8 tahun ke depan. Sekarang saat nya untuk mencari solusi yang tidak hanya mengurangi dampak negatif dari pilihan kita, tapi justru berkontribusi untuk merestorasi dan menyembuhkan Alam. Dan ini bermula dari bagaimana pakaian kita dibuat.
Melalui pameran KAPAS, SukkhaCitta ingin berbagi kearifan lokal nenek moyang kita yang telah merawat Ibu Pertiwi lintas generasi. Mengembalikan hubungan timbal balik antara kita dan tanah – dari para perempuan yang merupakan tameng pertama dari perubahan iklim.
Dari kebun ke karya (farm to closet), kita akan mengexplorasi proses dan dampak dari apa yang kita pakai. Mengajak publik untuk mengingat kembali
Tumpang Sari, cara bertanam yang mengembalikan hubungan timbal balik kita dengan tanah. Berfokus pada solusi krisis iklim dimana kita berpijak – dan apa yang bisa kita lakukan untuk berkontribusi.
Carbon Neutral Cotton
Petani kecil Indonesia telah mempraktikan pertanian regeneratif atau Tumpang Sari selama beberapa generasi – sebelum perusahaan kimia meyakinkan mereka untuk melakukan yang sebaliknya.
Bersama dengan Sukkha Citta, saat ini mereka kembali menelusuri jejak nenek moyang mereka dari agroforestry tradisional hingga rempah-rempah digunakan sebagai pestisida alami. Tumpang Sari secara alami menyeimbangkan siklus karbon antara tanah dan atmosfir. Dengan menanam berbagai jenis
tanaman, menggunakan pupuk kompos dan menghindari menggali tanah yang dalam, mereka mengembalikan kemampuan tanah menyerap air dan menyimpan karbon.
SukkhaCitta – Farm to Closet Fashion
SukkhaCitta adalah usaha sosial yang bermisi memberdayakan Ibu-Ibu di desa sambil merawat Alam. Bersama dengan Anda, kami membangun dunia yang lebih inklusif dengan merubah bagaimana pakaian kita ditanam, dibuat, dan dipakai.
Berawal dari tahun 2016, Kami telah memberikan dampak pada +1482 Ibu di seluruh Indonesia. Dengan akses pasar yang adil, kami telah meningkatkan penghasilan dari pengrajin dan petani kecil binaan kami sebesar 60%. Pelatihan pewarnaan Alam dan daur ulang kami telah mencegah +1,2 juta liter air limbah beracun. Hingga saat ini, kami telah meregenerasi 20 hektar tanah gersang melalui program penghijauan dan penanaman hutan serta pertanian
regeneratif.
Comment