GANLOP.COM – Bakti Indonesia ketiga yang diselenggarakan di Pura Agung Besakih, Bali resmi berlangsung sejak 22 Agustus lalu hingga 24 Agustus. Program ini merupakan cara unik dan orisinal dari cara Yayasan Bakti Indonesia untuk merayakan kemerdekaan.
Setiap tahun, yayasan ini berpindah dari satu rumah ibadah agama ke rumah ibadah agama yang lain seraya membawa pesan persatuan ke dalam ruang-ruang suci yang berbeda. Tahun 2023 diselenggaran di Masjid Istiqlal, Jakarta
Dan tahun 2024 di Gereja Kathedral, Jakarta.
Penggagas Bakti Indonesia, Dra. Hj. Mulia Jayaputri, MPA, Psikolog, mengatakan, “Kami ingin mensinergikan semangat nasionalisme dalam merayakan kemerdekaan, dengan upaya merawat kebhinnekaan, sekaligus menghidupkan semangat berbagi melalui kegiatan amal.”
Pada hari pertama Bakti Indonesia 2025 diselenggarakan sejak pagi telah mulai digelar pengambilan donor darah, dan tes laboratorium yang disambut antusiasme masyarakat sekitar.
Acara ditutup dengan health talk dari laboratorium Prodia dengan pembicara dr. Gusti Ayu Mulyani, yang bertajuk Diabetes Mellitus (DM).
Menurutnya penderita DM, gangguan kadar gula yang tinggi dalam darah, kini semakin diidap kaum muda. Usia penderita yang tadinya banyak usia di atas 40 tahun, belakangan banyak diidap oleh usia 20 tahunan.
Faktor gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat menjadi penyebab utama penyakit ini. Penderita sering lalai untuk memeriksakan diri karena hampir tanpa gejala yang menakutkan.
Anjuran dokter untuk melakukan tes HBA1C untuk mendapatkan akurasi tahap DM karena dapat mendeteksi keadaan gula darah dalam 3 bulan terakhir. Tes dapat dilakukan di laboratorium di manapun di Indonesia.
“Bakti Indonesia bertekad untuk terus bergerak, menjangkau 38 provinsi. Tahun depan, langkahnya akan menuju Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang, lalu pada 2027, sejarah akan kembali ditulis di Candi Borobudur”, imbuh Iman Usmansjah, Ketua Panitia Bakti Indonesia 2025.
Comment