JAKARTA, GANLOP.COM – Melalui koleksi bertajuk “Algorirebel”, di JF3 Fashion Festival 2025 SOFIE menghadirkan narasi mode yang tajam dan kontemporer: sebuah ekspresi pemberontakan terhadap dunia yang semakin dikendalikan oleh kecerdasan buatan dan sistem digital.
Koleksi ini menjadi representasi kegalauan manusia modern—saat kreativitas, kebebasan berekspresi, hingga gaya berbusana perlahan ditentukan oleh algoritma dan sistem buatan, menimbulkan pertanyaan besar: apakah kita masih memiliki jati diri?
“Algorirebel” adalah manifestasi dari protes kreatif terhadap homogenisasi identitas dan pencurian hak cipta visual yang kini terjadi dalam lanskap digital. Koleksi ini menolak untuk tunduk.
Sebaliknya, ia hadir dengan semangat liar, bebas, dan tak terduga. Setiap rancangan merupakan jeritan batin dan ekspresi jiwa yang dituangkan dalam bentuk karya seni yang otentik—hasil dialog antara rasa dan karsa.
Secara teknis, koleksi ini terdiri dari 30 looks yang memadukan elemen streetwear dengan siluet longgar dan cutting eksperimental.
Elemen busana seperti jaket, outerwear, celana loose fit, celana cargo, dan kemeja oversized membentuk pondasi utama koleksi. Ciri khas potongan asimetris dan teknik pecah pola hadir dengan kombinasi motif kotak-kotak, tenun Baduy, lurik, serta wastra tradisional lainnya.
Konsep tabrak motif dipilih sebagai simbol visual perlawanan terhadap keteraturan sistemik yang membelenggu kreativitas.
Lebih dari sekadar busana, “Algorirebel” adalah deklarasi: bahwa seni tidak boleh dibungkam, bahwa tradisi tidak boleh dilupakan, dan bahwa kreativitas manusia harus terus dijaga.
Dengan mengangkat kain-kain warisan budaya Indonesia dan menyatukannya dalam gaya urban kontemporer, SOFIE menegaskan pentingnya melindungi ruang-ruang ekspresi di tengah invasi sistem digital global.
Comment