JAKARTA, GANLOP.COM – Di momen Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember, Yayasan Kemitraan Indonesia Sehat (YKIS) didukung AIDS Healthcare Foundation (AHF) Indonesia dan UNAIDS bergandengan mengajak peran serta komunitas untuk memperkuat kerjasama dan koordinasi semua pihak yang bergerak dalam upaya pencegahan dan pengendalian HIV AIDS menuju program Akhiri AIDS 2030.
Tampil sebagai narasumber dalam talkshow peringatan Hari AIDS sedunia yang digelar hari ini adalah Dr. Ray Basrowi – Anggota Pengurus YKIS dan Ketua HCC,
Retno Trisar SKM – Fungsional Epid ahli madya Kemenkes,
Husein Habsyi, SKM MHComm – Sekretaris Yayasan Kemitraan Indonesia Sehat,
dr. Yugang Bao -Deputy AHF Asia Bureau Chief, 3.
Asep Eka Nur Hidayat, M. Kesos – Country program manager AHF Indonesia
Komunitas yang hidup dengan HIV, berisiko HIV, terkena dampak HIV, beserta pendampingnya adalah kelompok yang menjadi garda terdepan dalam respons HIV. Mereka menjadi pusat informasi, menghubungkan masyarakat dengan layanan kesehatan yang berpusat pada masyarakat, membangun kepercayaan, berinovasi, memantau implementasi kebijakan dan layanan, dan menjaga akuntabilitas penyedia layanan. Sesuai dengan pesan dari Direktur P2PM, “Komunitas memiliki peran penting dalam program intervensi ”
Berdasarkan Laporan Perkembangan HIV AIDS dan PIMS Triwulan 1 Tahun 2023, jumlah estimasi Orang Dengan HIV (ODHIV) tahun 2023 sebanyak 515.455 orang. Jumlah ODHIV hidup dan mengetahui statusnya sebanyak 438.231 orang (85%), Jumlah ODHIV yang mendapatkan pengobatan sebanyak 184.890 (42%), Jumlah ODHIV yang sedang mendapatkan pengobatan yang dites VL pada tahun 2023 dengan hasil Viral Load tersupresi sebanyak 50.092 orang (27%).
Sedangkan untuk lima Provinsi dengan jumlah kasus HIV tertinggi adalah DKI Jakarta (82.033), Jawa Timur (79.026), Jawa Barat (62.315), Jawa Tengah (50.689), dan Papua (44.086).
Dalam rangka mengakhiri ending AIDS 2030 dan demi terciptanya kualitas manusia yang diharapkan, maka diperlukan upaya peningkatan penanggulangan HIV AIDS yang melibatkan semua mitra pembangunan nasional melalui program yang terarah, terpadu dan menyeluruh. Upaya percepatan pencapaian indikator 95% ODHIV mendapatkan pengobatan ARV dan tentu berdampak pada capaian berikutnya yaitu 95% ODHIV on ARV dengan virus tersupresi, ODHIV yang memenuhi kriteria dapat diberikan antiretroviral multi bulan hingga 3 bulan adalah target yang harus dicapai pada tahun 2030.
Pengendalian HIV AIDS di Indonesia dalam Rangka mencapai 95-95-95 pada tahun 2030 tersebut, dikemas dengan pesan kunci sebagai berikut:
1. Peran aktif komunitas dalam melakukan perubahan
2. Berkontribusi dalam mencegah penularan virus HIV ke orang lain, terutama pasangan
3. Memanfaatkan teknologi dalam menyebarkan informasi HIV AIDS
4. Ciptakan generasi bebas stigma
Tujuan peringatan HAS tahun 2023 adalah :
1. Kemitraan strategis multi pihak lembaga pemerintah, dunia usaha sektor swasta, organisasi profesi, media dan komunitas memperkuat kerjasama dalam upaya pengendalian HIV AIDS
2. Strategi yang masif terkait pesan: pentingnya meningkatkan kualitas hidup ODHIV, mengurangi stigma dan diskriminasi, kemajuan dalam mencapai 95-95-95 menuju ending AIDS 2030
3. Meningkatkan respon dan komitmen baik dari sisi pencegahan, penanganan kasus dan promosi kesehatan secara terpadu, komprehensif dan berkesinambungan
4. Adanya langkah kongkrit dari Pemerintah dan Komunitas dalam menyusun rencana kerja bersama untuk pencegahan dan pengendalian HIV AIDS
“Banyak kesmpangsiuran komunikasi tentang AIDS selama ini di masyarakat. Kami berharap dengan adanya informasi yang benar dan akurat dapat mengakhiri ketidaktahuan dan ketidakpahamam banyak orang tentang AIDS, karena itulah diperlukan kerjasama dan kolaborasi banyak pihak sehingga informasi ini bisa tersampaikan dengan benar,” ungkap Husein Habsyi, SKM MHComm – Sekretaris Yayasan Kemitraan Indonesia Sehat.
Comment