Kendari, GANLOP.COM – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 27 September 2021 di Kendari, Sulawesi Tenggara. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Kegiatan dengan tema “Membangun Demokrasi di Dunia Digital” ini dihadiri sebanyak 695 peserta dari berbagai kalangan.
Terdapat empat narasumber yang mengisi sesi webinar kali ini, di antaranya Tri Joko Her Riadi selaku jurnalis, pengajar penulisan kreatif, dan pendiri BandungBergerak.id; Sumarlin selaku Founder Jelajah Sultra; Amanda Komaling selaku jurnalis dan pegiat Konten Sehat Digital; serta Fernando Dotulong selaku Pengajar dan tenaga Ahli Database. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Daniel Hery.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Selanjutnya, sesi materi dibuka dengan materi bertema “Konsumen yang Cerdas, Produsen yang Kreatif” yang dibawakan Tri Joko Her Riadi. Joko menuturkan bahwa media sosial memiliki dampak positif dan negatif. Media sosial membuat produsen leluasa menjadi kreatif, tetapi media sosial juga dapat membuat konsumen terjebak menjadi pasif. Salah satu kiat menjadi konsumen cerdas, kata dia, salah satunya adalah terbuka dengan perbedaan gagasan. “Dahulukan yang penting, dibanding yang menarik. Jangan sampai kita terbalik akan hal tersebut,” pungkasnya.
Selanjutnya, Sumarlin sebagai pemateri kedua mengangkat tema “Bebas Namun Terbatas Berekspresi di Media Sosial”. Sumarlin memberikan tips untuk bebas berekspresi namun terbatas di sosial media, seperti melakukan riset sebelum mengunggah sesuatu, menyampaikan pendapat dengan cara yang sopan, dan beretika serta selalu mengikuti peraturan yang berlaku. “Media sosial memang merupakan sarana untuk mewujudkan kebebasan berpendapat dan berekspresi, namun perlu ditegaskan bahwa kebebasan berpendapat atau berekspresi melalui media manapun tidak pernah sebebas-bebasnya tanpa batas dan etika,” pesan Sumarlin.
Materi ketiga disampaikan oleh Amanda Komaling dengan tema “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Dalam sesinya, Amanda memberikan langkah-langkah dalam menyuarakan pendapat di dunia digital, seperti memikirkan apakah informasi yang diunggah adalah benar, apakah informasi itu bermanfaat, apakah konten yang diunggah memiliki hak cipta, apakah perlu membagikan informasi tersebut, dan apakah pendapat yang kita tulis itu akan menyakiti perasaan teman atau tidak. “Literasi digital penting ditanamkan sejak dini agar anak menjadi lebih paham cara berpendapat yang benar di internet,” tegas dia.
Sesi materi ditutup oleh Fernando Dotulong dengan tema “Kenali dan Pahami: Rekam Jejak di Era Digital”. Menurut dia, beberapa keuntungan jejak digital adalah dapat membentuk reputasi daring yang positif dan bisa menjadi aset di masa depan. Namun, ada pula risiko seperti potensi terjadinya perampokan dan pencurian identitas. “Tips agar jejak digital agar tetap bersih adalah bijak sebelum mengunggah apapun dan bangun citra diri yang positif,” katanya.
Setelah sesi pemaparan selesai, moderator membuka sesi tanya jawab yang kemudian disambut hangat oleh para peserta. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada para narasumber. Sebanyak sepuluh pertanyaan yang terpilih akan mendapatkan uang elektronik sebesar Rp 100.000.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Adapun, salah satu peserta, Jihad, bertanya mengenai bagaimana cara untuk bebas berpendapat di Indonesia. Menurut Sumarlin, intinya adalah kita harus dapat mempertanggungjawabkan apa yang kita lakukan.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.
Comment