by

Literasi Digital Sulawesi 2021, Wise While Online, Think Before Posting

Polewali Mandar, GANLOP.COM – Kemudahan mendapatkan informasi melalui dunia digital membuat masyarakat modern menjadi up to date dengan segala perkembangan yang ada. Informasi juga mudah didapatkan bahkan tersebar secara berantai dari satu ke orang lainnya. Namun tidak sedikit informasi tersebut sesuai dengan kebenarannya. Maka diperlukan verifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya ke orang lain. Untuk itu, Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” mengadakan webinar dengan tema “Pilah Pilih Sebelum Sebar” pada tanggal 30 Agustus 2021 di Polewali Mandar, Sulawesi Barat untuk berbagi tips mengenai cara memilih informasi yang valid untuk dibagikan kepada 715 peserta yang berpartisipasi. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari pendiri anakUntad.com, Satrio Amrullah; psikolog klinis, Andi Budhy Rakhmat; dosen sekaligus analis komunikasi politik, Verdy Firmantoro; serta Ketua Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Sulawesi Barat, Amriadi Muhdar. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Vivi Zabkie selaku manager KCIC. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama adalah Satrio Amrullah yang membawakan tema “Digital Skill di Masa Pandemi Covid-19”. Satrio menjelaskan tentang perkembangan peradaban manusia dan teknologi, serta munculnya istilah kecerdasan digital, yang terdiri dari: digital identity, digital use, digital safety, digital security, digital emotional intelligence, digital communication, digital literacy, dan digital rights. Dia juga menjelaskan dampak pandemi Covid-19 terhadap perkembangan digital di Indonesia. Terakhir, dia membagikan indikator kecakapan digital serta aplikasi dan platform untuk meningkatkan kecakapan digital.

Berikutnya, Andi Budhy Rakhmat menyampaikan materi berjudul “Digital Ethics, Etika Berjejaring: Jarimu Harimaumu”. Budhy memberikan tips agar tidak mudah membagikan sesuatu yang belum diketahui kebenarannya dan apa saja konsekuensi jika kita membagikan sesuatu yang ternyata salah. Ia juga berbagi panduan agar tidak mudah terprovokasi di media sosial. “Identifikasi informasi secara spesifik, mengumpulkan informasi, evaluasi kredibilitas sumber informasi, skala prioritas informasi yang paling penting, buat keputusan didukung bukti-bukti, dan menyampaikan keputusan akhir pada pemangku kepentingan,” jelas Budhy.

Sebagai pemateri ketiga, Verdy Firmantoro membawakan tema “Multikulturalisme di Ruang Digital”. Verdy menyampaikan tentang multikulturalisme, persoalan, dan tantangannya di ranah digital. Dia juga menjelaskan tentang cara memahami multikulturalisme di ruang digital. Terakhir, Verdy membagikan tips mengembangkan praktik multikulturalisme di dunia digital, salah satunya dengan digital storytelling. Buat narasi multikultural melalui konten foto atau video di media sosial. Lestarikan tradisi lokal sebagai budaya digital yang menjadi inspirasi global,” kata Verdy.

Pemateri terakhir, Amriadi Muhdar, menyampaikan tema “Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital”. Amriadi menjelaskan tentang definisi jejak digital, cara menjaga jejak digital yang baik, serta cara menangani jika terlanjur memiliki rekam digital yang tidak baik. “Pertama, jangan salahkan diri. Memperbanyak mengirim konten positif akan menjadi pembanding jejak digital yang kurang baik. Ingat golden rules, wise while online, think before posting,” tukas Amriadi.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, moderator melanjutkan kegiatan dengan sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *