by

Literasi Digital Sulawesi 2021, Singkirkan Hoaks dengan Memanfaatkan Fitur Pengaduan Platform Media Sosial

Toraja Utara, GANLOP.COM – Sebanyak 747 peserta di Toraja Utara, Sulawesi Selatan, pada hari ini (20/8) antusias mengikuti webinar dengan pembahasan tema “Bersama Lawan Kabar Bohong”. Kegiatan ini merupakan bagian dari Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.

Webinar kali ini dimoderatori oleh Fitriyani dan menghadirkan empat narasumber, yaitu pegiat kajian budaya dan media, Citra Buana Halil; Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulawesi Selatan, Fritz Vecky Wongkar; jurnalis, Fahmi Gobel; serta pemengaruh (influencer), Galuh Riyanti Auliah. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Materi pertama dibawakan oleh Fritz Vecky Wongkar yang menyampaikan tema “Informasi, Identitas, dan Jejak Digital dalam Media Sosial”. Menurut dia, pengelolaan jejak digital di dunia maya sangat penting dan perlu dijaga agar tetap positif, misalnya dengan rajin memeriksa akun media sosial, bijak dalam menulis komentar, serta menjaga perangkat pribadi. “Sebisa mungkin jangan mengunggah dan menulis hal-hal aneh di internet dan media sosial,” pesannya.

Selanjutnya, Fahmi Gobel menyampaikan paparan berjudul “Sudah Tahukah Kamu Dampak Peredaran Berita Hoaks”. Ia mengatakan, informasi yang tidak benar dan dibuat seolah-olah benar akan menimbulkan dampak negatif semisal kegaduhan publik, kerancuan informasi, kriminalitas, serta ancaman perpecahan bangsa. Jika menemukan hoaks, warganet dapat memanfaatkan layanan pengaduan yang disediakan platform media sosial. “Jika banyak aduan dari pengguna, Facebook akan menghapus status yang dilaporkan tersebut,” imbuh dia.

Pemateri ketiga, Galuh Riyanti Auliah memaparkan materi bertema “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Menurut dia, etika yang diperlukan dalam bermedia sosial di antaranya, berkata dengan sopan, berhati-hati dalam menyebarkan informasi, menghargai karya orang lain dengan mencantumkan sumber, serta membatasi informasi pribadi. “Penggunaan internet dan media sosial menghasilkan rekam jejak digital dan sulit dihapus. Oleh sebab itu, dalam penggunaannya kita harus berpikir kritis dan pahami risikonya,” ujar dia.

Adapun Citra Buana Halil, sebagai narasumber terakhir, menyampaikan paparan berjudul “Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Ia mengatakan, kiat-kiat aman berinternet bisa diterapkan dengan memanfaatkan fitur social login, gunakan kata sandi yang kuat dan berbeda di masing-masing akun, aktifkan otentikasi ganda, serta amankan gawai dengan sidik jari atau kode. “Terkait hoaks, jika menemukan berita bohong, laporkan segera ke Kemkominfo atau kalau kasusnya terkait pencemaran nama baik, bisa juga adukan ke pihak Kepolisian,” kata dia.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, moderator melanjutkan kegiatan dengan sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh para peserta. Panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Webinar literasi digital ini mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta.

Salah satu peserta, Rian Nugroho, bertanya tentang kiat agar tak salah berpendapat, sebab selama ini banyak berita bohong bersumber dari pendapat yang berbeda kondisinya. Fahmi Gobel mengatakan, hal pertama yang dilakukan yakni mengecek sumber resmi dari informasi yang beredar serta bersikap kritis atau rasa penasaran akan kebenaran berita.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *