GANLOP.COM – Menyadari pentingnya pemberdayaan ekonomi perempuan Indonesia agar Indonesia mencapai potensi penuh, Avrist Assurance meluncurkan program Avrist Warrior Woman (AWW) pada 5 September 2019 untuk memberikan pelatihan kewirausahaan kepada 20 perempuan difabel, ibu dari anak difabel dan remaja perempuan yatim piatu. Di penghujung tahun 2019 ini, Avrist Assurance sukses menyelesaikan program Avrist Warrior Woman (AWW), bermitra dengan Yayasan Visi Maha Karya dan International Women’s Federation of Commerce and Industry (IWFCI) Indonesia.
Ernest Febrianto, Head of Corporate Marketing Communications, PT Avrist Assurance, menyatakan, “Program CSR Avrist Warrior Woman ini telah sukses dilaksanakan dan sudah mencapai tujuan utamanya, yaitu terciptanya 20 perempuan produktif dan mandiri secara finansial melalui usaha mikro sehingga turut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Sebagai perusahaan asuransi dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, kami menyadari bahwa proteksi tidak hanya berupa asuransi saja, tetapi dapat hadir dalam bentuk pemberian akses terhadap pendidikan, modal, dan kesempatan berwirausaha.”
Sejak program AWW dimulai, 20 penerima manfaat yang telah mengikuti pelatihan kewirausahaan dan penyuluhan selama tiga bulan. Avrist Assurance memberikan modal awal kepada seluruh peserta untuk mengembangkan usaha mikro. Setelah usaha dimulai,para peserta akan dipantau perkembangan usahanya (selama 3 bulan kedepan) memastikan berjalan sesuai dengan rencana dan strategi yang telah ditetapkan serta dapat berkelanjutan (sustainable). Kedepannya, Avrist Assurance mencanangkan program AWW ini untuk menjangkau lebih banyak perempuan Indonesia.
“Program AWW ini merupakan motivasi dan pembelajaran tersendiri bagi IWFCI Indonesia. Berbekal pengalaman di lapangan dan menyaksikan antusias para penerima manfaat dan kegunaan dari materi pelatihan yang kami rancang, kami siap bekerjasama kembali dengan Avrist Assurance dan Yayasan Visi Maha Karya untuk menyempurnakan program AWW di tahun 2020 untuk memberikan dampak positif yang terus berkembang dan berkelanjutan,” tutur Marisa Ardani, Sekretaris Jenderal, IWFCI Indonesia.
Pelatihan AWW dilaksanakan di Rumah Yayasan Visi Maha Karya dimana peserta memperoleh pelatihan yang berfokus pada teknik membuat business canvas, strategi pemasaran, dan pemanfaatan teknologi digital. Selain itu, para penerima manfaat juga menerima penyuluhan mengenai kesehatan perempuan, anti kekerasan, pemberdayaan perempuan, sanitasi dan parenting.
Arief Adinoto, Pembina Yayasan Visi Maha Karya mengatakan “Tujuan Avrist Warrior Woman sejalan dengan tujuan Yayasan kami, yaitu memberdayakan masyarakat untuk mandiri dan produktif. Kami bahagia melihat perkembangan setiap peserta Avrist Warrior Woman menjadi perempuan-perempuan yang mandiri, berkontribusi pada kesejahteraan keluarga, serta mengambil peran dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Ke-20 peserta ini sudah menjalankan usahanya yang mayoritas di bidang kuliner, kecantikan dan fashion. Kami harap AWW kedepannya akan terus berkembang dan menjangkau lebih banyak pihak lagi untuk memberdayakan masyarakat Indonesia.”
Dalam perbincangan untuk merayakan Hari Ibu, Avrist Assurance mengundang Anna Leonita, Presiden Direktur, PT Avrist Assurance dan Heera Syahir Karim Vasandani, Presiden, IWFCI Indonesia, untuk membahas topik mengenai tantangan yang dihadapi seorang Ibu yang ingin kembali meniti karir, baik sebagai professional maupun pengusaha, setelah berkeluarga. Dalam diskusi, kedua pembicara menitikberatkan kesempatan yang dimiliki oleh perempuan jaman untuk dapat berprestasi sebagai professional moms hingga menjadi pemimpin dalam sebuah perusahaan/organisasi.
“Pada dasarnya, seorang Ibu adalah arsitek dan tulang punggung dalam menjalankan kehidupan rumah tangga. Di jaman sekarang, peran tersebut sudah bertambah dengan semakin banyaknya perempuan yang berkarir sekaligus menjalani peran sebagai seorang Ibu. Dengan bertambahnya peranan tersebut, secara langsung porsi tanggung jawab yang diperoleh perempuan pun bertambah. Kuncinya di komunikasi, komitmen dan manajemen waktu.” kata Anna.
Anna mengatakan bahwa komunikasi merupakan hal yang paling fundamental, karena perempuan harus mampu membina komunikasi yang baik di rumah dan di kantor. Kemampuan untuk mengatur waktu merupakan elemen penting dan tantangan terbesar bagi seorang working mom, karena ia harus bisa memanfaatkan semaksimal mungkin waktu dan membaginya sesuai dengan perannya, baik di rumah maupun di kantor. Lalu, komitmen merupakan hal yang sangat penting, karena komitmen ini yang menjaga agar semua peran yang dijalankan dapat dilaksanakan mencapai kesuksesan.
Mengamini pernyataan Anna, Heera menggarisbawahi mutu yang dimiliki Ibu berkarir yang sebenarnya merupakan tambahan penting bagi kelangsungan perusahaan. “Saya percaya bahwa kesuksesan seorang pemimpin perempuan itu bisa terjadi karena adanya support system yang mendukung dia, baik dirumah maupun di kantor. Komunikasi juga merupakan hal yang sangat krusial untuk menjalankan misi seorang perempuan dalam berkarir dan merawat keluarga. Saya pun menjalakan work life integration, yaitu mengsinergikan kehidupan kerja dengan keluarga, komunitas, kesehatan dan kesejahteraan diri.”
Di dalam diskusi ini, pembahasan mengenai tantangan yang sering dihadapi oleh perempuan saat kembali berkarir setelah berkeluarga, menjadi pembahasan yang menarik. “Tantangan ada bukan untuk ditakuti, tapi untuk dihadapi. Kita harus mencari jalan keluar untuk menghadapi tantangan tersebut dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kemampuan kita yang dapat membuka wawsan kita, seperti membuka networking, membaca, menonton film, hadir di seminar atau workshop; itu akan sangat membantu. Memilki wawasan luas dan berpikiran terbuka, maka rasa percaya diri kita akan tambah dan ini justru faktor penting bagi seorang pemimpin,” ucap Anna.
Diskusi ini disimpulkan dengan Anna mengingatkan bahwa peran seorang Ibu pada intinya adalah menjadi protektor keluarga dan memastikan kesejahteraan keluarga. “Sama seperti di Avrist Assurance, komitmen ini adalah menjadi pemacu kami untuk terus menyediakan satu proteksi bagi setiap rumah tangga di Indonesia, agar urusan perlindungan jiwa, kesehatan dan finansial dialihkan kepada kami sebagai perusahaan asuransi,” tutup Anna.
Comment